Gambran kehiduapan sosial-budaya sehari-hari di Mesir laksana bangunan tua yang terlihat seolah-olah sangat lelah dan payah, tiang- tiang bangunannya telah termakan usia perjalanan zaman yg sangat panjang, dan dinding tambal sulam perpaduan antara perdaban lama dan baru. serta atapnya keruh berdebu tebal. "Bangunan" yang mearik kakalu di rack melalui ungkapan tulisan, tapi terkadang kurang menarik kalau di lihat dengan mata telanjang.Tapi andai kita ketahui, dalam bangunan usang itu penuh dengan nilai budaya dari generasi ke generasi didalamnya penuhdengan corak macam gaya hidup lama dan modern yg serba canggih.

sewaktu kekaisaran romawi menduduki wiayah mesir, penduduk mesir masih menganut paganisme. Sejarah mengatakan bahwa imperium Romawi tersebut melakukan penindasan dan pemerasan hasil bumi penduduk untuk kepentingan para penguasa di Romawi ( Eroap lama ). Ketika agama kristen tersebar di Mesir ada ertengahan abad [ertama masehi, tekanan terhadap penduduk semakin meningkat, hingga tahun 394 M saat ajaran kristen masuk dan menyebar di Romawi, lalu di akui menjadi agama resmi negara menggantikan paganisme.


Pelanggaran nila-nilai kemanusiaan kembali di alami rakyat mesir setelah terjadi perbadaan ajaran agama antar pemeluk agama kristen di Romawi dengam pemuka agama kristen di Mesir, sampai akhirnya datang umat islam dari jazirah arab tahun 641 M. membebaskan mesir dari penindasan dan pemerasan bangsa Romawi.
Ketiak islam datang,menawarkan ajaran kasih sayang , pemaaf dan yang disisi tuhan adalah yang paling takwa, tidak ada perbedaan kasta dalam masyarakat dan sebagainya, saat tu rakyat mesir yang mayoritas beragma kristen Koptik dan sekelompok yahudi menyaksikan ajaran islam bukanlah idealisme yg tidak mungkin di praktekkan.Malah di wujudkan dalam kehidupansehari-hari pada masa itu, mulai dari panglima sampai prajurit, penguasa hingga rakyat biasa.Keadaaan demikian rakyat mesir sangat mencintai ajaran agama islam lahir bathin.Sehingga keberadaan islam membentuk peradaban dalam sosial budaya dan bahsa mereka> Mesir menjadi bangsa yang kuat dan beradab.

Selang beberapa abad kemudian, islam tidak sepenuhnya di manifestasikan dalam kehidupan, kekuatan main melemah sehingga mudah bagi bagi kaum imperialis Inggris, Prancis dan Italia ( Eropa baru ) menancakan kukunya di Mesir sebagai di lakukan bangsa Romawi, Untuglah fenomena arab islam dalam sosial budaya masyrakat mesir masih sangat menonjol.kalaubukan peranan dan perjuangan uolama islam yang ada du Mesir, hampirsaja bangsa eropa berhasil melepaskan islam secara total dari diri kehidupan orang Mesir.
latar belakang ini sangat prinsipil, karena sangat berpengaruh pada pembentukan watak dan karakter rkayat mesir berikutnya.di dasari atau tidak, keadaan hidup generasi kini banyak yang terpengaruh oleh generasi sebelumnya.Keadaan generasi sekarang, meski menghadapi arus modernisasi, namun kehiudpan agamis dengan central masjid tetapa banyak ditemui di mana-mana.Alunan bacaan Al-qur'an masih sering terdengar dipertokoan maupun kendaraan pribadi dan umum, yang kadang-kadang bersaing dengan irama Rock 'n Roll nya padang pasir.Tulisan ayat-ayat Al-qur'an dengan model kaligrafi yang beragtam banyak di jumpai, baik dirumah ( pintu dandinding ), kantor dalam bus dan lain-lain, malahan ada juga di gerobak makanan.
Berbicara tentang keislaman di Mesir tentu tak dapat di lepaskan dengan peran ulamanya>Meski harus mengahdapi budaya yg serba tumpang tindih, nyatanya mesir masih amat kaya dengan ulama dan sarjana yang di akui denga tingkat bonafiditasnya.Bahkan ada sebagian ulama yg masihrangkaian sanad tertentu sehingga sumber asal suatu cabang ilmu, seperti ilmu qiro'ah, hadist, fiwhul madzahib dan sebagainya. Mereka tetap mepertahankan sistem belajr talaqqi demmi kesinambungan ilmu tersebut